A–TIMES,JAKARTA–Profesi jurnalis adalah pekerjaan yang mulia Ketika seorang menentukan sikap memilih profesi ini harus memiliki integritas dan menerima semua konsekuensi dari pekerjaan ini. Begitu juga dengan seorang perempuan ketika memilih profesi ini wajib menjunjung tinggi integritas sebagai seorang jurnalis. Hal ini dikatakan pakar komunikasi juga motivator Nasional, Dr. Aqua Dwipayana, dalam Kongres Nasional Forum Jurnalis Perempuan Indonesia (FJPI) yang digelar secara daring pada Sabtu,(1//2/2025) dan diikuti ratusna jurnalis perempuan dari berbagai daerah di Indonesia. Deipayanan menegaskan Jurnalis perempuan harus memiliki sikap saling menghormati, tidak meremehkan orang lain, serta mengedepankan empati dalam setiap pemberitaan. Selain itu, kemampuan komunikasi yang jelas (clarity), dapat didengar dengan baik (audible), dan tetap rendah hati (humble) menjadi faktor penting dalam menjalankan tugas jurnalistik. Menurut Dr. Aqua, ketika jurnalis perempuan bersatu, mereka tidak sekadar berbagi berita dan cerita, tetapi juga membangun solidaritas dan kolaborasi. Organisasi jurnalis perempuan harus menjadi wadah yang saling menguatkan, mendukung, dan menghadapi tantangan bersama.” Solidaritas sangar penting bagi sesama jurnalis, harus saling menguatkan apalagi saat ini tantangan sebagai pekerja jurnlis sangat kompleks,harus jadi agen perubahan bukan hanya sekedar menyampaikan berita,” kata DDwipayana.Kongres tersebut dibuka menteri Komunikasi dan Digital Indonesia Mutia Hafiz.” Saya apresiasi peran Jurnalis perempuan saat ini khususnya yang tergabung dalam.wadah FJPI,”kata Mutia. Ketua umum FJPI Uni Lubis berpesan jurnalis perempuan harus terus bekerja profesional apalagi diera saat ini dimana kondisi.media secara umum sedang tidak baik baik saja apalagi ditengah tantangan Artificial intellegance(Ai) saat ini. (*)
Komentar