PROAKTIF: peserta NNKSdan PPMM usai pemilihan bersama pihsk BI(*)
A–TIMES,MANADO–Sosialisasi prodak dengan telhnologi digitalisasi terus digencarkan Bank Indonesia perwakilan Sulawesi Utara. Kali ini kantor perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Utara kembali menunjukkan komitmennya dalam mendorong perluasan digitalisasi sistem pembayaran dan literasi keuangan di kalangan generasi muda. Komitmen ini diwujudkan melalui dukungan aktif terhadap dua ajang yang digelar di Sulawesi Utara, yakni Nyong Noni Kebudayaan Sulawesi Utara 2025 (NNKS 2025) dan Putra Putri Pendidikan Manado–Minahasa Utara 2025. Dua iven ini mengangkat tema besar sinergi antara budaya, pendidikan, dan transformasi digital.
Selain menampilkan bakat, wawasan, dan kepedulian terhadap daerah, para finalis dari kedua ajang juga dibekali materi literasi oleh Bank Indonesia mengenai QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard), kampanye Cinta, Bangga, Paham Rupiah (CBP Rupiah), serta Pelindungan Konsumen (PeKA).Kedua kegiatan ini mengangkat tema besar sinergi antara budaya, pendidikan, dan transformasi digital. Selain menampilkan bakat, wawasan, dan kepedulian terhadap daerah, para finalis dari kedua ajang juga dibekali materi literasi oleh Bank Indonesia mengenai QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard), kampanye Cinta, Bangga, Paham Rupiah (CBP Rupiah), serta Pelindungan Konsumen (PeKA).Ketiga kampanye ini merupakan bagian dari upaya Bank Indonesia untuk mendorong sistem pembayaran digital yang inklusif, memperkuat rasa kebangsaan melalui pemahaman terhadap Rupiah sebagai simbol kedaulatan, serta meningkatkan perlindungan dan kesadaran masyarakat dalam bertransaksi secara bijak. Srbagai bagian dari inisiatif Bank Indonesia dalam mendorong transformasi digital yang inklusif, ketiga program yang diusung dalam kegiatan ini memiliki peran strategis. QRIS merupakan standar nasional kode QR untuk pembayaran digital, yang dirancang untuk mempermudah dan menyatukan transaksi lintas penyelenggara sistem pembayaran secara cepat, aman, daan efisien.Sementara itu CBP Rupiah adalah kampanye edukatif yang bertujuan menumbuhkan kecintaan terhadap Rupiah sebagai simbol kedaulatan negara, sekaligus meningkatkan kesadaran akan pentingnya memahami fungsi dan peran Rupiah dalam perekonomian.PeKa berfokus pada upaya edukasi dan advokasi guna membentuk masyarakat yang cermat, sadar hak dan kewajiban, serta mampu bertransaksi secara bijak dan terlindungi di era digital yang terus berkembang. Sebanyak 24 finalis dari berbagai kabupaten/kota mengikuti ajang NNKS 2025. Para finalis menjalani deep interview oleh Tim Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah BI Sulut, serta menyampaikan video edukatif di media sosial terkait pembayaran digital dan pelindungan konsumen. Puncak acara digelar pada 13 April 2025 di Aula Mapalus, Kantor Gubernur Sulawesi Utara, dihadiri oleh Darmawan T.B. Hutabarat, Deputi Kepala Perwakilan BI Sulut.Darmawan mengungkapkan bahwa penggunaan QRIS sebagai mekanisme voting dalam ajang ini menghasilkan 55.340 transaksi, sementara engagement media sosial mencapai lebih dari 60.000 views.” Kami berharap para Nyong dan Noni terpilih akan turut berperan aktif mendukung sosialisasi program Bank Indonesia terkait CBP Rupiah, QRIS, dan Pelindungan Konsumen sebagai bagian dari upaya membangun ekosistem ekonomi yang inklusif, digital, dan berbasis nilai-nilai kebudayaan lokal,” ujarnya. Dari ajang tersebut Nyong QRIS,CBP,PeKa kebudayaan 2025 diraih Jonathan Lolowang Minsel, Noni QRIS, CBP, PeKa Kebudayaan 2025: Destiny Rooroh (Kota Manado),Nyong Kebudayaan Sulut 2025: Reinaldy Wantah (Kota Bitung),NoniKebudayaan Sulut 2025: Bless Glorya (Minahasa Tenggara).Sementara Putra Putri Pendidikan Manado – Minahasa Utara 2025 diselenggarakan pada 12–13 Maret 22025 Ajang ini menjadi ruang ekspresi generasi muda dalam menjawab tantangan dunia pendidikan melalui inovasi dan teknologi. Kompetisi ini juga mengusung voting QRIS yang mencatat 42.588 transaksi, sebagai bentuk nyata adopsi sistem pembayaran digital oleh kalangan pelajar dan mahasiswa. Ircham Andrianto Taufick, Ketua Tim SP-PUR BI Sulut, menyampaikan, “Kami melihat potensi besar dari generasi muda sebagai teladan pendidikan dan penggerak literasi keuangan digital. QRIS dalam ajang ini menjadi langkah konkret untuk meningkatkan akseptasi transaksi digital di masyarakat. Kedua ajang in mencerminkan bagaimana edukasi keuangan dan transformasi digital dapat terintegrasi secara harmonis dengan nilai-nilai lokal. (*)
Komentar