Mantiri : Stop Konsumsi Penyu

A-TIMES, BITUNG – Wali Kota Bitung Maurits Mantiri meminta warga mengkonsumsi satwa liar seperti penyu dan sebagainya. Hal ini dikatakan Mantiri ketika berada di Pulau Lembeh saat sosialisasi stop mengonsumsi satwa liar penyu dan sebagainya.

Wali Kota Bitung menyampaikan terima kasih atas inisiatif dan komitmen Badan Adat dan seluruh warga Desa Lirang, Balai KSDA Sulawesi Utara akan mengawal komitmen warga untuk berhenti mengkonsumsi Penyu.

banner 728x90

“Deklarasi ini sangat penting dalam upaya penyelamatan Penyu di wilayah ini, mengingat sebelumnya dalam setiap pelaksanaan pesta pernikahan di wilayah Kelurahan Lirang wajib menyajikan hidangan daging Penyu,” kata Mantiri yang juga pernah menjadi pengurus Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) .

Sejak menjadi 02 Bitung periode yang lalu, Mantiri sangat alergi dengan pesta yang menyiapkan satwa liar sebagai makanan pesta. “Selalu saya mengingatkan kepada pihak protokoler untuk membuat janji dengan yang punya pesta. Jika, disajikan satwa langka yang dilindungi dalam pesta maka saya bisa membatalkan menghadiri acaranya,” katanya seraya mengatakan ini pernah terjadi di Duasudara dan Pinangunian.

Berita Terkait:  Imran Lakodi: Semua adalah Kepercayaan Rakyat

Kepala Balai KSDA Sulawesi Utara Askhari Maskiki turut memberikan sosialisasi mengenai peran penting Penyu dalam menjaga kesehatan laut. Menurur International Union for Conservation of Nature berikut penyebab dan upaya konservasi yang bisa dilakukan.

“Penghormatan pada nilai budaya dan adat sebagai bagian dari 10 cara baru kelola kawasan konservasi, serta akan menindaklanjuti komitmen Badan Adat dan warga Lirang untuk berhenti mengonsumsi Penyu dalam kegiatan pembentukan kelompok pemberdayaan masyarakat,” ungkapnya.

Berita Terkait:  Walikota Maurits Apresiasi Peran KKSS

Ia juga memberikan apresiasi atas prakarsa Badan Adat Lirang dan Pemerintah Kota Bitung atas upaya konservasi Penyu di wilayahnya.

“Melestarikan alam dan makhluk hidup yang ada di dalamnya merupakan misi setiap insan di muka bumi. Setiap orang dapat mengambil peran sebagai “penjaga” alam,” katanya.

Menurutnya kolaborasi berbagai pihak sebagaimana yang dicontohkan dalam kegiatan Deklarasi Stop Makan Penyu ini niscaya akan membuat alam ini, tetap bisa dinikmati dan layak kita wariskan bagi generasi mendatang.(*)

Peliput/Editor : Lily Paputungan
Layout              : Syamsudin Hasan

Komentar