Legislator Sulut Minta Pertamina Awasi SPBU

A-TIMES, MANADO – Anggota DPRD Provinsi Sulut Sherly Tjanggulung menyoroti pelayanan SPBU di Kepulauan Talaud.

Politisi asal Nusa Utara (Nustar) ini menyampaikan langsung hal tersebut di depan perwakilan Pertamina wilayah Sulut saat rapat dengar pendapat, Selasa (19/10) di Kantor DPRD.

banner 728x90 banner 728x90 banner 728x90

“Pertama kali Pertamina buka di wilayah Beo sudah puluhan tahun dan berkembang juga di Malonguane. Yang saya bingung, kenapa pelayanan BBM tempatnya begitu kotor dan tidak menggunakan mesin.

Tapi pakai manual dengan tangan,” bebernya. Dia pun mengaku curiga proses tersebut tak mencapai volume jumlah sesuai ukurannya. Tak hanya itu, dia juga menyorot mengenai pelayanan BBM yang dibuka jam 09.00 lewat. Dampaknya banyak kendaraan yang menunggu sampai terjadi antrian.

Berita Terkait:  Pencapaian Olly-Steven Harus Diimbangi Perangkat Daerah

“Jam 4 sore terkadang sudah tutup. Saya pernah antri di situ. Jam 4 tutup. Saya masuk mereka tidak mau layani mobil saya. Petugasnya juga tak menyenangkan. Wajah mereka ketus. Jalan masuk di SPBU pun rusak dan berbecek. Kotor serta jorok.

Kemudian lebih prioritaskan yang isi di galon dari pada isi di kendaraan,” paparnya. Dia juga melihat jumlah harga yang dijual di pangkalan 10 ribu. “Ketika saya tanya, mereka jawab beli di SPBU harganya Rp 9 ribu. Pertamina harus lakukan pengawasan di Talaud. Sebab amburadul.

Berita Terkait:  Wakil Ketua Komisi 1 DPRD Sulut Serap Aspirasi Warga Minahasa-Tomohon

Selama ini saya tak tahu harus bicara kemana. Mobil kalau antrian lama, ketika saya bandingkan pengisian BBM di Manado dan di Talaud. Antrian itu bisa berjam-jam.

Ternyata mesin itu putarannya lambat. Makanya lambat pelayanan. Sudah puluhan tahun. Kalau begini, maka mereka berbuat seenaknya. Saya usul buat depot pertamina di Talaud,” pungkasnya. (***)

Editor    : Amrain Razak
Layout   : Didit
Sumber  : Harimanado

Komentar