Konsumsi Rumah tangga, Investasi dan Eksport Dominasi Pertumbuhan Ekonomi Sulut

 

OPTIMIS: Halal bi Halal yang digelar KpW BI Sulut d Four Point Manado(*)

A–TIMES,MANADO–Pertumbuhan Ekonomi Sulawesi Utara menunjukan geliat yang menggembirakan ditahun 2024. Data bank Indomesia Pertumbuhan Perekonomian Sulut berada di angka 5,38 % yoy tumbuh lebih tinggi dibandingkan Nasional 5,03%.

Hal ini dikatakan kepala BI KpW Sulut Andry Prasmuko saat sambutan pada momen Halal bi Halal pasca Idul Fitri 1446 H Kamis(24/4/2025) yang digelar di Four Point hotel Manado. Ini dirangkaikan dengan diseminasi out/lok perekonomian. Dengan Tema” Menjaga optimisme menuju Sulawesi Utara maju, sejahtera, dan berkelanjutan” Kegiatan mengundang perwakilan stakeholder dari pemerintah daerah, kementerian dan lembaga, asosiasi, akademisi, pelaku usaha, dan media. Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulut Andry Prasmuko menyampaikan kondisi perekonomian global, nasional dan Sulut, yang dilanjutkan dengan outlook pertumbuhan ekonomi dan inflasi tahun 2025 dan 2026.” Pertumbuhan tersebut  didorong tingginya peran konsumsi rumah tangga, investasi, dan ekspor. Hal ini sejalan dengan pangsa kredit Sulut yang didominasi kredit konsumsi dibandingkan jenis lainnya. Lebih lanjut, kebijakan pemotongan BI-Rate sebesar 25 bps menjadi 5,75% pada bulan Januari 2025 telah diikuti dengan penurunan suku bunga Kredit Modal Kerja dan Kredit Investasi perbankan Sulut,” beber Prasmuko. Dari sisi lapangan usaha, Ekonomi Sulut ditopang sektor pertanian dan perdagangan. Pada tahun 2025, diprakirakan Sulut akan tumbuh di kisaran 5, 1-6,1% dan 5,2-6,2% untuk tahun selanjutnya.Pertumbuhan akan didorong oleh sektor perdagangan, pertanian, serta transportasi. Berkenaan perubahan harga, pada bulan Maret 2025 terjadi inflasi dibandingkan bulan sebelumnya yang diakibatkan berakhirnya subsidi tarif listrik secara nasional disertai kenaikan harga komoditas cabai rawit dan tomat,” katanya lagi. Meski demikian, inflasi Sulut masih dalam sasaran target nasional. Inflasi di Sulut pada tahun 2025 dan 2026 diprakirakan masih akan terjaga pada rentang 2,5% ± 1% seiring penguatan ekosistem pangan melalui Program Swasembada Pangan serta peningkatan ketahanan pangan strategis melalui rangkaian program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP). Sementara  insight yang disampaikan Erwin Situmorang selaku Kepala Kantor Wilayah DJBC Sulawesi Bagian Utara; Elvira Katuuk selaku Kepala Bappeda Sulut; Sahril Salim selaku Director of Sales & Marketing dari Hotel Fourpoints Manado; Donald Parayow dari PT. Hasjrat Abadi; dan Nikolas Fajar dari Universitas Negeri Manado.Mereka.menyampaikan optimisme pertumbuhan ekonomi di tengah tantangan ekonomi global. Upaya yang dapat dilakukan oleh masing-masing stakeholder dalam mendukung pertumbuhan ekonomi di Sulut dapat dilakukan melalui akselerasi investasi baik yang berasal dari PMA maupun PMDN. Sementara itu modal eksisting yang dimiliki juga perlu dioptimalisasi, utamanya pelabuhan dan bandar udara yang telah berskala internasional serta ketersediaan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Bitung dan Likupang.”Kita semua harus Optimis ditahun ini kondisi Perekonomian kita tumbuh positif,” tambah PraPrasmuko.(ly)

Berita Terkait:  Suport Ketahanan Pangan di Talaud,BI Panen Cabe Rawit dan Serahkan Bantuan Smart Green House 

Komentar