KONI KOTA MANADO dan PEMIMPIN BERINTEGRITAS

(Sebuah Keharusan)

Oleh: Abid Takalamingan
Ketua PSSI Kota Manado

 

PESTA Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) XII 2025 di Kota Manado belum lama usai.
Harapan para cabang olahraga (Cabor) terhadap kemajuan olahraga kota Manado semakin bergairah dan bergelora usai Manado kembali menjadi juara umum dalam agenda tersebut.

Walaupun juara umum bukan hal istimewa bagi kontingen Manado, tapi dibanding Porprov XI 2022 di Bolaang Mongondow perolehan medali kontingen Manado melesat jauh. Dua tahun lalu medali Manado 99 emas, 64 perak, 67 perunggu, di Porprov tahun ini naik signifikan menjadi 164 emas, 104 perak, dan 97 perunggu.

Namun ada catatan sedihnya yang ditinggalkan PORPROV XII 2025. Manado sebagai juara umum tidak/belum ada kabar mendapatkan insentive (bonus) dari Pemprov Sulut sebagaimana yang diberikan saat juara umum Porprov XI 2022 di Bolmong dimana Pemprov Sulut memberikan dana pembinaan sebesar Rp10 miliar.

Kami sebagai bagian dari cabor kontingen Manado coba coba berdoa, mudah-mudahan Pemprov Sulut menitipkan bonus tersebut untuk ditata di induk APBD Provinsi tahun 2026. Karena hal yang sama pemerintah Kota Manado telah menganggarkan di APBD 2026 untuk atlit peraih medali emas, perak dan perunggu.

Sebagaimana yang kami dengar dari para decision maker dan membaca dalam pemberitaan di beberapa media. Mengenai besaran dan waktu kapan diberikan kita tunggu saja. Semoga bukan angin sorga.

Karena itu salah satu yang terkait erat dengan perbincangan dikalangan pegiat olahraga adalah harapan terhadap hadirnya pemimpin lembaga yang menaungi para Cabor agar Cabor, pelatih dan atlit tidak dipandang sebelah mata oleh siapapun.

Peran dan fungsi tersebut sangat tergantung kepada Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) termasuk KONI Kota Manado, karena dalam waktu dekat KONI Kota Manado akan mengadakan Kongres untuk pemilihan pemimpin baru yang akan menakodai KONI Manado dalam lima tahun kedepan.

Berita Terkait:  Residu RUPSLB BSG 2025, Ujian Awal YSK-VM

Sejatinya, secara substansi para Cabor ingin melihat hadirnya sebuah pembinaan yang sistematis, peningkatan prestasi, serta tata kelola KONI yang profesional dan berorientasi kepada kepentingan atlit, transparan,bersih, dan semua hanya dapat terwujud jika KONI dipimpin oleh figur yang memiliki tidak hanya kemampuan managerial tetapi yang lebih penting lagi pemimpin KONI yang berintegritas.

Pimpinan KONI termasuk KONI Kota Manado harus berani menjaga marwah organisasi, jujur dan adil dalam mengambil keputusan, dan senantiasa konsisten menempatkan kepentingan atlit di atas segala kepentingan lain.

Bagi saya integritas pemimpin KONI bukan sekadar nilai moral—melainkan dia menjadi infrastruktur utama dari tata kelola olahraga karena transparansi penggunaan anggaran, akuntabilitas program, profesionalisme SDM, dan objektivitas dalam pembinaan tidak dapat berdiri tanpa karakter pemimpin yang bersih.

Intinya kepemimpinan tanpa integritas maka yang akan terjadi adalah sumber daya – termasuk uang – akan habis tanpa prestasi, program jalan tanpa arah, dan organisasi berubah menjadi arena pertarungan kepentingan sempit.

Karena itu pada titik ini integritas pemimpin KONI Kota Manado menurut saya menjadi sebuah keharusan dan bukan sekedar pilihan.

Sejatinya, KONI Kota Manado membutuhkan pemimpin yang memahami bahwa jabatan bukanlah alat untuk berkuasa tapi dia adalah alat untuk melayani. Karena paradigma keduanya jelas berbeda.

Pemimpin yang melayani adalah pemimpin yang mampu memberi keteladanan, bekerja tanpa pamrih, dan menghadirkan iklim organisasi yang bersih jauh dari segala unsur penyalah-gunaan.

Dalam konteks ini, integritas seorang pemimpin menjadi kompas moral sekaligus energi pendorong. Tanpa kompas ini, KONI akan mudah terseret dalam turbulensi kepentingan yang hanya akan menguras energi dan merusak reputasi KONI itu sendiri.

Berita Terkait:  Refleksi Setahun A-TIMES, Terus Berbenah, Biar Tak Mati Muda

Oleh karenanya, momentum suksesi kepemimpinan di KONI Kota Manado yang akan digelar dalam waktu dekat menurut hemat saya harus menjadi kesempatan melakukan koreksi mendasar terhadap tata kelola KONI Kota Manado.

Publik olahraga Kota Manado terutama pengurus Cabor, pelatih dan atlit tentu saja berhak mendapatkan pemimpin yang kredibel dan siapapun yang ingin maju sebagai pemimpin KONI Kota Manado wajib menyediakannya.

Publik olahraga membutuhkan pemimpin yang mengerti bahwa prestasi tidak lahir dari kepura-puraan, tetapi dia lahir dari kerja keras, tata kelola organisasi yang tertib, dan komitmen pada nilai-nilai kebenaran, keadilan diatas landasan profesionalisme.

Karenanya, sudah saatnya kita menegaskan bahwa masa depan olahraga Kota Manado, Provinsi bahkan Nasional tidak boleh dipertaruhkan hanya karena ambisi pribadi, dan bagi saya integritas pemimpin KONI adalah sebuah KEHARUSAN.

Integritas bukan sekedar slogan, bukan retorika, melainkan syarat mutlak bagi lahirnya prestasi dan marwah organisasi yang akan membanggakan masyarakat Kota Manado.

Disinilah kita para cabor perlu memberikan “cermin” kepada para kandidat sebelum bertarung di arena suksesi KONI Kota Manado 2025 bahwa kalau “anda”/kandidat ada masalah dalam soal integritas sebaiknya urungkan niatmu untuk maju karena kami tak yakin bahwa anda bisa menjadi kompas dalam memimpin dan mengarahkan stackholders olahraga tentang peta jalan olahraga Kota Manado.

Yakinlah bahwa ketika integritas menjadi fondasi, maka KONI Kota Manado akan menjadi rumah besar olahraga yang dipercaya, dan dari rumah yang terpercaya inilah, akan lahir para atlit-atlit yang berprestasi, tidak hanya dilokal tapi juga nasional bahkan internasional.
Semoga.
Salam Olah Raga.(*)

Komentar