Insya Allah, 691 JCH Sulut Esok ke Wisma Haji, Sabtu ke Tanah Suci

A-TIMES,MANADO- Niat mulia 691 jamaah calon haji (JCH) asal Sulut untuk ibadah haji ke tanah suci Mekkah tinggal beberapa hari.

Sesuai jadwal dari Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Sulawesi Utara (Sulut), JCH Sulut masuk dalam gelombang dua, terdiri kelompok terbang (kloter) 13 dan kloter 14.
Pihak Kanwil Kemenag Sulut sudah siap melayani sejak tiba di wisma haji Manado, hingga ke tanah suci Mekkah dengan pesawat di Bandara Sepinggan Balikpapan.

“Kami pastikan seluruh layanan untuk jamaah calon haji asal Sulut berjalan dengan baik dan optimal. 691 calon haji akan didampingi 8 petugas haji,” kata Kepala Kantor Wilayah Kemenag Sulut KH Ulyas Taha MPd, di Manado Selasa (20/05/2025).

Ulyas menjelaskan, penyelenggaraan ibadah haji tahun 1446 H/2025 M mengusung tema nasional “Haji Ramah Lansia dan Disabilitas” sebagai bentuk komitmen terhadap pelayanan yang inklusif, terutama bagi jamaah lanjut usia dan penyandang disabilitas.

Berita Terkait:  Rayakan Maulid Nabi Muhammad SAW, Ketua MUI Manado Ajak Perkuat Toleransi dan Silaturahmi

Untuk lansia terbilang dominan. Mereka menjadi prioritas petugas pelayanan haji.
Panitia haji lokal Sulut telah siap sedia menyambut dan melayani JCH selama di wisma haji.
Sesuai jadwal, kloter 13 dan 14 akan masuk wisma haji selang sehari.

“Untuk kloter 13 akan masuk wisma haji pada 23 Mei. Mereka akan nginap sehari. Esok paginya sekira pukul 04.00 Wita 24 Mei akan ke embarkasi Balikpapan. Mereka menuju tanah suci pada 25 Mei,”kata Ketua NU Sulut ini.

Kemudian kloter 14 akan tiba di wisma haji pada 24 Mei siang sampai sore. Mereka akan menuju bandara Sam Ratulangi subuh menuju embarkasi Balikpapan pada 25 Mei. Pada 26 Mei menuju tanah suci Mekkah.

Berita Terkait:  Silaturahmi Dengan Umat Muslim,SK Ajak Jaga Kerukunan Umat Bergaman

“Kita menggunakan pesawat Lion Air, kita carter untuk berangkatkan jamaah ke embarkasi,”kata ulama aktivis ini.

Kakanwil menegaskan pentingnya perhatian khusus bagi jamaah lansia, mengingat mayoritas jamaah calon haji dari Sulawesi Utara merupakan lansia.

“Kebanyakan jamaah calon haji sudah berusia lanjut, sehingga kami berkewajiban memastikan mereka terlayani dengan baik,” katanya.

“Kami juga memastikan para petugas memberikan pelayanan ekstra kepada lansia dan penyandang disabilitas,” ujar Kakanwil Ulyas.

“Pelayanan yang bersih dan profesional menjadi keharusan. Karena itu, transparansi dan akuntabilitas adalah kunci dalam menciptakan kepercayaan publik terhadap pelayanan pemerintah,” jelasnya.
Secara khusus, Kemenag Sulawesi Utara mengangkat tema “Pelayanan Haji yang Ramah, Transparan, dan Akuntabel” untuk tahun ini.(lip)

Komentar