GPS Sayangkan Tak Ada Perempuan di Enam Besar Calon Bawaslu Sulut

Peliput/Editor : Lily Paputungan

 

banner 728x90 banner 728x90 banner 728x90

A-TIMES,MANADO-Pengumuman calon anggota Bawaslu Sulut pada 2 Agustus sangat disayangkan kalangan aktifis perempuan Sulut yang tergabung dalam Gerakan Perempuan Sulut(GPS).
Karena dinilai tidak mempertimbangkan keterwakilan perempuan dari 6 yang lolos semuanga lali laki.

” Ini sangat tidak adil dan tidak memiliki perspektif gender,” tandas koordinator GPS Sulut Rut Kezia Wangkai didampingi Vivi George, Jull Takaliung dan lainnya Kamis(4/8/202) lewat releasenya kemarin.

Padahal, kata Kezia, keterwakilan perempuan sebagai penyelenggara Pemilu sudah jelas diatur dalam undang undang nokor 7 tahun 2017 tentang Pemilu pasal 10 ayat 7 yang menyatakan komposisi keanggotaan KPU,keanggotaan KPU privinsi dan kabupaten kota memperhatikan keterwakilan perempuan paling sedikit 30 persenfan pasal 92 yang menyatakan komposisi keanggotaan Bawaslu dan Bawaslu kabupaten kota harus memperhatikan keterwakilam perempuan 30 persen.

” Harusnya ketentuan itu menjadi catatan bagi penguatan demokrasi yang perspektif gender dengan menghadirkam kesetaraan gender dalam pemgambilan keputusan publik khususnya dalam penyelemggaraan pemilu yang mengedepankan keterlibatan perempuan didalamnya sebagaimana kebijakan affirmative action dalam sistem demokrasi,” tandas Ketzia.

Berita Terkait:  Tutup Orientasi ILP 2024, Bupati Iskandar Imbau Tenaga Medis Bolsel Layani Masyarakat Secara Totalitas

Sebelum melaksanakan tahapan pemilihan Bawaslu lanjut Vivi George tim seleksi sudah mendapat pembekalan secara kolektif yang difasilitasi sekertariat Bawaslu RI dengan menghadirkan narasumber yang berkompeten termasuk keterwakilan perempuan sebagai penyelenggara.

Sementara itu Ketzia menegaskan keterwakilan perempuan harus terpenuhi karena menjadi akses bagi perempuan untuk masuk dalam institusi politik dan muaranya mempengaruhi proses pembuatan kebijakan.

Ia menambahkan penetapan calon Bawaslu ini seharusnya menjadi pembelajatan bagi tim seleksi agar kedepan konsisten melaksanakan aturan. ” Ini sangat tidak pro gender,” tutupnya.

Ketua Timsel Prof. Zetly Tamod, saat dikonfirmasi wartawan terkait tidak adanya keterwakilan perempuan justru memberikan pernyataan sekenanya saja.

Berita Terkait:  GPS Layangkan Surat Protes ke Bawaslu RI

“Jadi kami timsel 4 perempuan 1 laki-laki. Yang lolos administrasi 14 perempuan dari 75 yang lolos. Saat hasil tes tulis dan psikotes lolos berdasarkan rangking 1-12 terdapat 1 perempuan.
Itu yang nengikuti tes wawancara dan kesehatan. Saat di rangking 1-6 tidak terdapat lagi yang perempuan,” jawabnya via whatsapp.

Sekadar diketahui, tahapan seleksi Bawaslu Sulut saat ini adalah seleksi Bawaslu tahap I dan hanya merekrut tiga orang komisioner yang masa tugasnya akan segera berakhir pada September 2022 ini.

Untuk rekrutmen tambahan dua komisioner lain yang masa tugasnya akan berakhir tahun 2023, nanti akan dilakukan pada tahap II yaitu pada tahun 2023 mendatang. (***)

Komentar