A-TIMES,MANADO- Asosiasi Ilmu Politik Indonesia (AIPI) Sulawesi Utara telah berakhir periode.
Mereka menggelar musyawarah daerah (Musda) pada Rabu (26/10/2022) di kantor Gubernur Sulut.
Usai laporan pertanggung jawaban, peserta musda membahas program dan pemilihan pengurus baru untuk periode 2022-2026.
Musda makin hangat ketika Ketua Umum AIPI Dr. Alfitra Salamm. menyatakan ada tiga nama nominator ketua.
Drs Steven Kandouw yang saat ini menjabat sebagai Ketua AIPI Sulut, Ferry Daud Liando yang menjabat Wakil Sekjen I pengurus pusat AIPI dan Dr Ardiles Mewoh yang kini menjabat sekretaris.
Namun sebelum Musda, baik Liando maupun Mewoh menyatakan dukungannya kepada Steven Kandouw.
Liando beralasan bahwa Kepemimpinan Kandouw dinilai berhasil. AIPI Pusat berkali-kali meberikan apresiasi atas keberhasilan AIPI Sulut. Liando sendiri mengakui keberhasilan Kepemimpinan Kandouw selama ini.
Sementara untuk sekretaris terpilih Boy Paparang yang kini menjabat kepala sekretariat kantor AIPI. Sedangkan bendahara terpilih ibu Novita Lumintang yang sebelumnya sebagai wakil bendahara dan.Wakilnya Aprine Siwi.
Pemilihan dipimpin oleh 3 pimpinanan sidang yaitu Ferry Daud Liando dari unsut Pengurus Pusat AIPI. Serta Prof Dr William Areros dan Dr Jhony Lengkong dari unsur pengurus Cabang.
AIPI.
Para ilmuwan politik tersohor nasional menjadi pendiri dan pengurus AIPI diantarnya Prof Dr Miriam Budiarjo, Prof Dr Alfian, Prof Dr Ikrar Nusa Bakti, Prof Dr Valina Singka, Prof Dr Syamsuddin Haris, Prof Dr Dewi Fortuna Anwar, Prof Dr Firman Noor, Prof Dr Saiful Mujani, Dr. Gunawan Suswantoro, Dr Burhanudin Muthadi, Dr Nico Harjanto, Dr Philip Vermonte dan tokoh-tokoh lainnya.
Saat ini AIPI Pusat dipimpin oleh Dr Alfitra Salamm sebagai ketua umum dan Bernard Sutrisno sebagai Sekjen. Bernard adalah Sekjen KPU RI.
Usai pemilihan dilakukan pelantikan oleh Ketum AIPI sejumlah pengurus antara lain Clay Dondokambey, Dr Novie Pioh, Dr Max Rembang, Melky Pangemanan, Dr Fitri Mamonto, Dr Going Tumbel, Dr. Jemmy Kumendong, Dr Jimmy Ringkuangan, Cristian Iroth, Susanto Amisan Trilke Tulung dan sejumlah akademisi lainnya.(lyp)
Komentar