Kepala BPS Sulut Aidil Adha
A–TIMES,MANADO–Survey Ekonomi Triwulanan (Seruti) yang digelar Badan Pusat Statistik menjadi salah satu instrumen utama untuk menggambarkan kondisi sosial ekonomi masyarakat. Survei ini dirancang secara terintegrasi dengan Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas), serta menggabungkan dua survei khusus lainnya, yaitu Survei Konsumsi Rumah Tangga Triwulanan (SKKRT) dan Survei Tabungan dan Investasi Rumah Tangga (SKTIR).
Hal ini dikatakan Kepala BPS Sulut Aidil Adha Jumat(6/12/2924) di hotel Grand Whiz Manado. Kegiatan ini melibatkan media juga sekaligus sebagai Edukasi agar media tak keliru soal Seruti. Pada Rakor ini BPS Sulut melibatkan sejumlah media lokal.
“Melalui integrasi ini, diharapkan efisiensi dapat ditingkatkan, duplikasi kegiatan dapat dihindari, serta data statistik yang dihasilkan memiliki kualitas yang lebih baik,” katanya saat sambutan. Setiap kegiatan statistik, terutama dalam pendataan lapangan, keberhasilan tidak hanya ditentukan oleh metode yang digunakan, tetapi juga oleh pemahaman yang seragam dari seluruh Penanggung Jawab Kegiatan (PJK). “Oleh karena itu, saya ingin menekankan pentingnya membekali setiap PJK dengan pengetahuan dan pemahaman yang sama, baik dalam hal analisis maupun evaluasi hasil pendataan. Keseragaman ini tidak hanya memastikan konsistensi hasil pendataan, tetapi juga meningkatkan akurasi data yang dihasilkan,” kata Aidil. Ia menambahkan dalam rangka optimalisasi pemanfaatan indikator sosial yang dihasilkan oleh BPS, kami juga mengadakan sesi “Seni Membaca Data”. Sesi ini akan dibawakan langsung oleh para pakar yang memiliki pengalaman dan keahlian dalam analisis data. Dengan panduan dari para ahli, seluruh Penanggung Jawab Kegiatan, serta rekan-rekan media, akan dibekali tentang bagaimana membaca, memahami, dan menyampaikan data dengan cara yang mudah dipahami oleh masyarakat. Selain itu, Aidil mengatakan peran media sangat strategis dalam menyebarluaskan informasi berbasis data, sehingga dapat meningkatkan pemahaman publik dan mendorong kepercayaan terhadap data statistik yang dihasilkan. Dalam rangka optimalisasi pemanfaatan indikator sosial yang dihasilkan oleh BPS, pihanya juga mengadakan sesi “Seni Membaca Data”. Sesi ini dibawakan langsung para pakar yang memiliki pengalaman dan keahlian dalam analisis data. Dengan panduan dari para ahli, seluruh Penanggung Jawab Kegiatan, serta rekan-rekan media, akan dibekali tentang bagaimana membaca, memahami, dan menyampaikan data dengan cara yang mudah dipahami oleh masyarakat. Selain itu, Aidil mengatakan penting untuk menyadari bahwa peran media sangat strategis dalam menyebarluaskan informasi berbasis data, sehingga dapat meningkatkan pemahaman publik dan mendorong kepercayaan terhadap data statistik yang dihasilkan oleh BPS.Turut hadir narasumber Anton Tri Wijayanto SST.Msi ,Titin Kristiahnimgsih , Ratna Sulistyowati SST, Shirley Worotican SE, moderator Bayu Prabowo ,perwakilan kabupaten kota, dan lainnya.(*)
Komentar