Gubernur Suport hadirnya Koperasi GMIM

Gubernur Suport hadirnya Koperasi GMIM

Olly Dondokambey

banner 728x90

A-TIMES,MANADO–Gubernur Sulut Olly Dondokambey mensupport koperasi konsumen tolong menolong pekerja GMIM. Hal ini dikatakan Gubernur saat menghadiri ibadah pelantikan pengurus dan pengawas koperasi Konsumen Tolong Menolong Pekerja GMIM, Jumat (30/6/2023). Ia mengatakan ini suatu hal yang berbahagia bagi kita, karena tampa campur tangan Tuhan acara ini tidak akan berjalan.” Ini berkat Tuhan bagi kita, bagi GMIM sehingga pengurus dan pengawas koperasi konsumen tolong menolong pekerja GMIM dapat dilantik,” papar Olly .Menurutnya  koperasi ini baru dilantik sudah memiliki saldo yang diberikan Ketua BPMS 9.867.931.000. Ini modal yang sangat besar bagi satu koperasi.” Dalam menjalan fungsi semua anggota mendapatkan manfaat. Pemahaman ini yang kita bangun bersama karena keanggotaan ini yang akan mendorong koperasi ini bisa berjalan dengan baik. Tapi Undang-undang koperasi sangat jelas menyebutkan anggota itu akan mendapatkan bagian dari sisa hasil usaha. Bukan modal yang akan dibagi. Pemahaman ini harus kita tau supaya koperasi berjalan dengan baik,” ujarnya. Ia juga mengatakan, sudah melakukan dialog dengan Ketua BPMS cara mengembangkan koperasi ini, karena manfaatnya banyak bagi jemaat. Jemaat GMIM hampir satu juta dan gereja ada 1.062.”Jika dari 1.062 gereja, ada 500 gereja yang memiliki gerai support pangan pasti akan berhasil. Nanti pemerintah bantu untuk memfasilitasi dengan para pelaku-pelaku,” ungkap Olly. Mantan anggota DPR RI ini mengatakan para pendeta yang jumlah tiga ribu lebih di GMIM bisa melakukan pinjaman di koperasi.” Saya lihat ada yang pinjam uang di BRI dan Bank SulutGo, nanti kita kerjasama dengan Bank SulutGo. Pendeta yang melakukan pinjaman tutup dan pindah semua ke koperasi konsumen tolong menolong pekerja GMIM di bawah manajemen Bank SulutGo, bunganya sama tidak bertambah. Jadi sudah tidak ada pinjam ditempat yang lain. Ini harus disosialisasi di jemaat supaya jelas,” kata Olly. Gubernur juga menjelaskan, rapat koperasi dilakukan setiap tahun, kalau ada untung dari pengelolaan itu yang diberbagi atau dijadikan modal supaya profesional. Yang mengelola diberikan gaji bukan pengurus, karena pengurus dapat gaji dari sinode tidak boleh double gaji. “Tapi kalau ada keuntungan pengurus dapat nilai tambah. Yang dapat gaji pengelola usaha. Itu baru koperasi bisa berjalan bagus,” katanya.(*)

Berita Terkait:  Dampingi Menteri KPP, OD: Perikanan Sektor Unggulan Sulut

Komentar