A-TIMES,MITRA — Hujan deras di sebagian wilayah Minahasa berbuah bencana. Kali ini, delapan desa yang tersebar di Kecamatan Belang, Kabupaten Minahasa Tenggara, yang menjadi korbannya. Delapan desa dilaporkan tergenang akibat air Sungai Wowesen, yang meluap hingga ke jalan raya dan pemukiman warga Rabu (6/4) sore kemarin. Delapan desa yang menjadi korban luapan DAS Wowesen itu adalah Desa Buku Utara, Buku Tengah, Buku,
Buku Selatan, Belang, Ponosakan Belang, Borgo Satu, dan Borgo. Artly Kountur warga setempat mengungkapkan, musibah yang melanda delapan desa ini sudah dikuatirkan sejak lama. Dan hari ini kekuatiran itu akhirnya menjadi kenyataan. Menurutnya, Kondisi Sungai Wowesen sudah sangat memperihatinkan karena telah terjadi pendangkalan dan perlu untuk dilakukan normalisasi. “Terakhir dilakukan normalisasi dan pengerukan pada tahun 2007 atau 14 tahun lalu.
Warga sekitar Sungai Wowesen sudah lama khawatir karena sedimentasi tanah yang membuatnya semakin dangkal,” ungkapnya. Selain itu, kondisi tanggul penahan yang mengelilingi sungai tersebut juga sangat memprihatinkan. “Khususnya di beberapa titik tanggul sudah rusak, namun tidak ada perhatian dari Balai Sungai,” ucap anggota DPRD Mitra yang juga merupakan warga Desa Buku, Kecamatan Belang.
Musibah yang melanda secara tiba tiba di Desa Belang, sore itu sempat pula mengejutkan sejumlah dermawan dan Ormas dari Kabupaten Mitra yang hari itu tengah sibuk menyalurkan bantuannya untuk korban banjir bandang di Desa Motongkad, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur.
Salah satunya adalah Ormas Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Minahasa Tenggara, yang saat itu dipimpin langsung ketuanya untuk menyalurkan bantuan buat korban banjir Motongkat. Seperti diketahui, beberapa waktu lalu, Boltim yang bertetangga dengan Kabupaten Mitra juga dilanda musibah serupa dan telah menghanyutkan tiga unit rumah milik warga Desa Motongkad, pada Minggu (3/4) siang.(trbn/mdt/rin/*)
Editor : Redaksi
Layout : Syamsudin Hasan
Data : dari berbagai sumber
Komentar