A-TIMES.ID, TOKYO – Olimpiade Tokyo 2020 geger karena guncangan gempa berkekuatan magnitudo (M) 6,0 yang terjadi pada Rabu (4/8). Akan tetapi, pihak penyelenggara mampu menangani situasi itu dengan baik karena Jepang sudah terbiasa dan sangat siap untuk kejadian ini.
“Selamat datang kembali di kota olimpiade yang saat ini sedang gempa, gempa bumi.” Begitulah ucapan wartawan Australia, Mark Beretta ketika gempa mengguncang Jepang saat ia sedang melakukan siaran langsung pada hari ini pukul 05.30 waktu setempat, seperti yang dilaporkan Evening Standard.
“Atap di atas kami bergerak dan anda mungkin melihat lampu dan kamera kami juga bergerak, Ini adalah momen yng tidak biasa, saya belum pernah merasakan gempa sebelumnya,” jelas wartawan negeri kangguru itu.
Sebuah gempa berkekuatan M 6,0 terasa hingga venue-venue Olimpiade Tokyo 2020. Menurut laporan dari Badan Meteorologi Jepang, pusat gempa berada kira-kira 25 mil di lepas pantai Jepang dan tidak berpotensi tsunami.
Gemuruh ringan di olimpiade dilaporkan oleh wartawan-wartawan di Tokyo. Mereka melaporkan gempa itu berlangsung sekitar 20 detik sampai tiga menit.
Penyelenggara telah melakukan antisipasi untuk situasi ini. Pihak penyelenggara membangun venue yang tahan gempa dan bencana alam lainnya.
Misalnya, seperti arena bola voli di Ariake berisi bantalan karet raksasa penyerap goncangan. Selain itu, wisma atlet olimpiade dilindungi oleh tembok laut yang dapat melindungi dari tsunami setinggi 6,5 kaki.
Pada Juli lalu, ahli Seismologi Jepang, Robert Geller, telah mengingatkan potensi bencana alam di negara tersebut selama penyelenggaraan Olimpiade Tokyo 2020 . Meski begitu, kemungkinan itu terjadi sejauh ini masih cenderung kecil.
“Peluang terjadinya gempa bumi besar pada hari tertentu sangat kecil, tetapi itu bukan nol,” kata Geller selaku Ahli Seismologi dan profesor emeritus di Universitas Tokyo, dikutip dari laman Reuters. (***)
Editor: Amrain Razak
Layout: Syamsudin Hasan
Sumber: Okezone
Komentar