Page 12 - Edisi Jum'at, 08 April 2022 | A-TIMES.ID
P. 12
PERNIK RAMADHAN A TIMES
1
11
12
10
2
3
9
4
8
Jumat, 8 April 2022 7 6 5 HADIR UNTUK PERUBAHAN
5 Tradisi Ramadan
Unik di Dunia
RAMADHAN tak hanya identik dengan puasa, tapi juga bulan suci yang sarat dengan praktek budaya.
Di seluruh dunia, umat Islam menandai momen ini dengan perayaan meriah yang telah diwariskan
dari generasi ke generasi. Mulai dari ritual membunyikan meriam di Lebanon hingga menyalakan
lentera di Mesir, berikut adalah tradisi unik Ramadan seperti dikutip dari The Culture Trip.
1. Nyanyian untuk meminta hadiah mereka. yambut Khilafah Al-Mu’izz li-Dīn Allah
permen di Uni Emirat Arab Di Uni Emirat Arab, perayaan ini saat ia tiba di Kairo pada hari pertama
Tradisi haq al laila dilakukan pada dianggap sebagai bagian integral dari Ramadhan. Untuk menyediakan pintu
tanggal 15 Sya’ban, bulan sebelum identitas nasional Emirat. Dalam mas- masuk yang terang bagi imam, para
Ramadhan. Tradisi yang banyak dip- yarakat modern saat ini, tradisi haq al pejabat militer memerintahkan pen-
raktekkan di negara Teluk ini sering laila menyoroti pentingnya ikatan sosial duduk setempat untuk memegang lilin
dibandingkan dengan kebiasaan Barat yang kuat dan nilai-nilai keluarga. di jalan-jalan yang gelap, melindungi
dalam hal trick-or-treat. mereka dalam bingkai kayu agar tidak
Pada 15 Sya’ban anak-anak di Uni meledak. Seiring waktu, struktur kayu
Emirat Arab berkeliaran di lingkun- 2. Menembakkan meriam di ini muncul menjadi lentera berpola,
gan mereka mengenakan pakaian Lebanon dan sekarang ditampilkan di seluruh
cerah, mengumpulkan permen dan Di banyak negara di Timur Ten- negeri, menyebarkan cahaya selama
kacang-kacangan di tas jinjing yang gah, meriam ditembakkan setiap hari bulan suci.
dikenal sebagai kharyta, semuanya selama bulan Ramadhan untuk menan- Saat ini, fanous sering diinte-
sambil menyanyikan lagu-lagu tra- dakan waktu berbuka puasa. Tradisi grasikan ke dalam tradisi lokal lainnya.
disional lokal. Nyanyian Aatona Allah ini, yang dikenal sebagai midfa al iftar, Misalnya, selama bulan suci, anak-anak
Yutikom, Bait Makkah Yudikum, yang dipercaya pertama kali dilakukan di berjalan-jalan dengan lampion mereka,
diterjemahkan dari bahasa Arab menja- Mesir lebih dari 200 tahun yang lalu, bernyanyi dengan riang sambil me-
di ‘Berikan kepada kami dan Allah akan ketika negara itu diperintah oleh pen- minta hadiah dan permen.
membalas Anda dan membantu Anda guasa Ottoman Khosh Qadam.
mengunjungi Rumah Allah di Mekah’, Saat menguji meriam baru saat 4. Bernyanyi lagu tradisional di
bergema di jalan-jalan saat anak-anak matahari terbenam, Qadam secara Albania
dengan bersemangat mengumpulkan tidak sengaja menembakkannya, dan Selama berabad-abad, anggota
suara yang bergema di seluruh Kairo komunitas Muslim Roma, yang berasal
mendorong banyak warga sipil untuk dari Kekaisaran Ottoman, mengumum-
berasumsi bahwa ini adalah cara baru kan awal dan akhir puasa dengan lagu-
untuk menandakan akhir puasa. Ban- lagu tradisional. Setiap hari selama bu-
yak yang berterima kasih atas inovasin- lan Ramadhan, mereka akan berbaris
ya, dan putrinya, Haja Fatma, mende- mondar-mandir di jalan-jalan memain-
saknya untuk menjadikan ini tradisi. kan lodra, sebuah gendang silinder be-
Praktik ini menyebar ke banyak rujung ganda yang dilapisi kulit domba
negara di Timur Tengah termasuk Leb- atau kambing. Keluarga Muslim akan
anon, di mana meriam digunakan oleh sering mengundang mereka di dalam
Ottoman untuk menandai buka puasa rumah mereka untuk bermain balada
di seluruh negeri. tradisional untuk merayakan dimulain-
Tradisi unik tersebut sempat dikha- ya buka puasa.
watirkan hilang pada 1983 setelah in-
vasi yang berujung penyitaan beberapa 5. Padusan di Indonesia
meriam karena dianggap senjata. Tapi Umat Islam di Indonesia melakukan
tradisi ini berhasil dihidupkan kembali ritual yang berbeda untuk ‘membersih-
oleh Tentara Lebanon setelah perang kan’ diri pada hari sebelum Ramadhan.
dan berlanjut hingga hari ini. Beberapa daerah di Jawa Tengah dan
Jawa Timur memiliki tradisi penyucian
3. Menyalakan lentera di Mesir yang disebut padusan (yang berarti
Setiap tahun, orang-orang Mesir mandi dalam dialek Jawa), di mana
menyambut Ramadhan dengan fa- umat Islam Jawa menceburkan diri ke
nous warna-warni, yakni lentera yang mata air, merendam tubuh dari ujung
melambangkan persatuan dan kegem- kepala hingga ujung kaki.
biraan sepanjang bulan suci. Meskipun Padusan merupakan bukti perpad-
tradisi ini lebih bersifat budaya daripa- uan agama dan budaya di Indonesia.
da agama, menyalakan lentera sangat Mata air memiliki makna spiritual yang
erat dengan bulan suci Ramadhan, dalam dalam budaya Jawa dan mer-
yang memiliki makna spiritual. upakan bagian integral dari penyucian
Lahirnya tradisi ini diyakini bermu- untuk bulan suci. Praktik ini diyakini
la di suatu masa pada zaman dinasti telah disebarkan oleh Wali Songo yang
Fatimiyah, ketika orang Mesir men- menyebarkan ajaran Islam ke seluruh
Jawa.(rin/*)
Editor : Redaksi
Layout : Syamsudin Hasan
Sumber : CNBC Indonesia
Foto : istimewa
redaksi a-times.id Gratis Berlangganan E-Koran