PROAKTIF: Rapat TPIP-TPID yang digelar BI bersama stekhokder terkait (*)
A–TIMES,MANADO–Ketersediaan stok pangan dan distribusi ke seluruh daerah menjadi perhatian serius pemerintah pusat. Bersama bank Indonesia dan stekhokder terkait Pemda terus melakukan koordinasi. Senin(27/10/2025) Rapat Koordinasi TPIP-TPID se-Sulampua 2025 digelar diaula Bank Indonesia perwakilan Sulut .Rapat tersebut merumuskan tiga kesepakatan strategis untuk memperkuat ketersediaan dan stabilitas pangan di wilayah timur Indonesia. Pertama, fokus jangka pendek diarahkan pada penurunan inflasi pangan bergejolak di bawah 5% hingga akhir tahun 2025 melalui pelaksanaan pasar murah, GPM, dan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dengan prinsip “Tiga Tepat”. Kedua, penguatan ketersediaan pasokan hortikultura dan perikanan tangkap dilakukan dengan mendorong penerapan contract farming, smart farming, serta pengoperasian cold storage dan ice flake machine di pelabuhan strategis. Ketiga, penguatan logistik dan dukungan pembiayaan melalui penambahan rute tol laut dan jembatan udara, pemberian subsidi ongkos angkut, sinergi KAD dengan BUMN logistik seperti PELNI, serta optimalisasi KUR Alsintan untuk revitalisasi Rice Milling Unit (RMU) dan modernisasi armada nelayan. Rapat dihadiri sejumlah pemangku kepentingan diantaranya Deputi Dewan Gubernur Bank Indonesia Ricky Perdana Gozali, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Selatan (Koordinator Sulampua) Rizki Ernadi Wimanda, Wakil Gubernur Malut H Sarbin Sehe,S.Ag, M.Pd, Direktur Bisnis Bulog Ferny Novita, Kepala Bank Indonesia se-Sulampua, para Kepala Daerah Bupati/wali kota dan lainnya.Gubernur Sulawesi Utara Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus, SE dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepada Sulawesi Utara sebagai tuan rumah kegiatan strategis tersebut.” Ini satu kehormatan bagi kami Sulawesi Utara jadintuan rumah ,terima kasih kepada penyelenggara yang telah menjadikan Manado, Sulawesi Utara, sebagai tuan rumah untuk wilayah Sulawesi, Maluku, dan Papua dalam pelaksanaan GNPIP tahun 2025. Ini merupakan kehormatan bagi kami, mewakili semangat dari 14 provinsi di kawasan timur Indonesia yang kaya potensi dan keanekaragaman,”papar gubernur. Kedepan Bank Indonesia bersama pemerintah pusat dan daerah akan terus memperkuat kerja sama untuk mengantisipasi risiko cuaca ekstrem, memperkecil disparitas harga antar wilayah, serta mendorong efisiensi logistik pangan agar stabilitas harga dan kesejahteraan masyarakat semakin terjaga.(*)
