A-TIMES,PEKAN lalu saya mengunjungi Desa Tikela. Desa ini banyak menyedot energi penyelenggara dan pemerintah di Pemilu dan Pemilukada lalu.
Tujuan ke desa yang masuk Kecamatan Tombulu, Kabupaten Minahasa untuk monitoring Persiapan dan Pelaksanaan Pelantikan Pantarlih, Apel Siaga dan Coklit Serentak Data Pemilih.
Kenapa selalu menyita energi, lantaran pengalaman pemilu dan pilkada sebelumnya desa ini salah satu daerah rawan masalah dalam tahapan pemutahiran data pemilih (mutarlih). Ini terjadi lantaran desa ini ada di antara tapal batas Kota Manado. Desa Tikela berimpitan langsung dengan Kelurahan Paal IV Kota Manado.
Secara administrasi desa masuk Minahasa, namun secara sosiologis dan demografis penduduk Tikela hidup di Kota Manado. Sangat jelas berimplikasi pada administrasi kependudukan dan data pemilih.
Pengalaman saya sewaktu anggota KPU Minahasa 2007-2008, 2008-2013, 2013-2018 masalah dalam pendataan pemilih selalu muncul di desa ini. Misalnya beberapa penduduk di desa ini masih memegang identitas kependudukan Kota Manado.
Namun berdasarkan monitoring, kabar baik saya dapatkan. Keterangan PPS dan Pemerintah Desa Tikela, persoalan kependudukan berangsur-angsur berkurang. Kesadaran administrasi kependudukan juga kesadaran demokrasi warga desa semakin meningkat.
“Sejak pilkada 2020 yang lalu, masalah-masalah sudah semakin berkurang,” ungkap seorang anggota PPS.
Kesadaran warga karena sebuah proses panjang berkat kerja sama penyelenggara pemilu dan pemerintah Kabupaten Minahasa dan Kota Manado.
Baik PPS maupun Pantarlih di desa yang memiliki dua TPS tersebut menyatakan siap melaksanakan kegiatan pencocokan dan penelitian (coklit) yang merupakan salah satu sub tahapan dari tahapan pemutahiran data pemilih.
Nantikan kunjungan pantarlih di rumah bapak/ibu/sdra-i untuk mendata penduduk yang memenuhi syarat sebagai pemilih Pemilu 2024. Cek keterdaftaran anda di laman: www.cekdptonline.kpu.go.id((*)
Komentar