A-TIMES, BOLSEL- Pjs Bupati Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), Tahlis Gallang membuka bimbingan Teknis (Bimtek) tentang Optimalisasi Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan dan Refleksi Implementasi Kurikulum Merdeka di Satuan Pendidikan Jenjang SD dan SMP.
Dalam kegiatan Bimtek ini digelar oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Bolsel, untuk pencegahan dan penanganan kekerasan di lingkungan satuan pendidikan.
Melalui kesempatan itu, Tahlis Gallang menyampaikan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab), Bolsel melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan melakukan langkah cepat dalam peningkatan kapasitas TPPK di satuan pendidikan, ini merupakan komitmen dan kepedulian Pemda dalam memberikan kondisi lingkungan pendidikan yang aman, nyaman dan menyenangkan.
“Kekerasan seksual ini melibatkan anak-anak, Ini sungguh perihatin dan seharusnya menjadi perhatian dilingkungan satuan pendidikan,” ucap Pjs Bupati Bolsel.
“Namun, bukan hanya sampai pada outputnya, ketika bercermin dengan kasus kekerasan yang ada, maka wajib untuk kita semua memberikan outcome yang mampu berdampak signifikan dalam pengurangan kasus kekerasan yang terjadi di lingkungan Sekolah,” jelasnya.
“Melihat dari kasus kekerasan yang ada di Kabupaten Bolmong Selatan, Sebesar 80% kasus kekerasan adalah kekerasan seksual,” ujarnya
“Dengan jumlah peserta seluruh 376 orang dari 94 Satuan pendidikan jenjang SD dan SMP yang ada di Kabupaten Bolsel,” tutur Rante Hattani.
Dirinya juga menjelaskan, bahwa tujuan dari Bimtek ini meningkatkan kualitas TPPK di satuan pendidikan, bukan hanya pada diri masing-masing namun bisa menciptakan kondisi lingkungan yang ramah, aman, inklusiv dan berkebhinekaan.
“Semoga dengan kegiatan ini kedepan kita bisa lebih menciptakan kondisi lingkungan yang bikin para siswa lebih merasa aman saat berada di sekolah,” jelasnya.
Rante Hattani mengungkapkan bahwa untuk memperkuat Tata kelola kabupaten Bolsel telah menyusun peraturan Bupati Tentang pencegahan dan penanganan kekerasan di lingkungan satuan pendidikan.
“Yang mana telah didukung dengan Aplikasi Sistem Pelaporan dan Penanganan Kekerasan di lingkungan satuan pendidikan (SILARAS),” tuturnya.
Tambahnya juga, “Maka dengan penggunaan aplikasi SILARAS kita bisa dengan cepat untuk melakukan pelaporan jika terjadi tindak kekerasan di lingkungan Sekolah,” pungkasnya.(hen/adv)