WanuaPedia-HMI Hukum Gelar Diskusi dan Refleksi Hari Pahlawan

A-TIMES,MANADO – Momentum Hari Pahlawan Rabu 10 November 2021 dua hari lalu, dimanfaatkan oleh Wanua Pedia dan HMI Komisariat Hukum dengan menggelar diskusi dan refleksi hari pahlawan.

Acara yang turut melibatkan LKBH-MI, Komunitas Sosial (Matuari Kawanua) Duta Baca Sulut itu, ikut pula dilaunching salah satu program-nya Matuari Kawanua bersama Duta Baca SULUT (Faradila Bachmid) yaitu, “BA baca maLAM sabtU” (BALAMU).

Diskusi yang digelar di Cafe Kemang, Rabu lalu, cukup menarik perhatian peserta karena menghadirkan narasumber berkelas. Diantaranya Budayawan/Fiksiwan Reiner Ointoe, Kadis Pendidikan Kota Manado, Daglan Walangitan, Dosen IAIN Manado, Arhanudin. Diskusi yang mengambil tema “Merefleksikan Tingkat Kualitas Pendidikan Sulawesi Utara” itu, dimoderatori Taufiq Bilfaqih, salah satu Komisioner Bawaslu Manado.

Berita Terkait:  Pemkot Manado dan UNIMA Bangun Kerjasama Bidang Pembangunan
Foto: Reiner Ointoe (Budayawan) jelaskan Si Tou Timou Tumou Tou secara filosofis.(*)

Budayawan Reiner Ointoe yang tampil sebagai pembicara pertama, mengupas tentang sejarah Si Tou Timou Tumou Tou yang identik dengan tokoh pendidikan nasional asal Sulut, Sam Ratulangi. Reiner dalam penjelasannya, mengurai secara detil asal usul slogan “Si Tou Timou Tumou Tou” yang katanya bulan dicetuskan pertama kali.oleh SR. GSJ Ratulangi.

“ Kalimat Si Tou Timou Tumou Tou tidaklah keluar dari mulut Dr. Sam Ratulangi melainkan kemungkinan ia bertemu dengan seorang penulis asal belanda lalu diterjemahkan dalam bahasa jerman “ ujar tokoh budayawan, Reiner Ointoe.

Kadis Pendidikan Kota Manado yang tampil sebagai pembicara kedua, mengupas tentang regulasi dan kebijakan pemerintah Kota Manado tentang Pendidikan. “ Secara aspek yang perlu kita perhatikan, yang pertama adalah Karakter moral dan kinerja; aspek kedua adalah kompetensi: kritis, kreatif, komunikatif, kolaborasi; aspek ketiga adalah kompession dan literasi “ tukas Daglan Walangitan pemangku kebijakan Dinas Pendidikan Kota Manado.

Berita Terkait:  Mensos Kucurkan 2 M Rumah Pandu, AARS Di-deadline 2 Bulan Selesai

Sementara pembicara ketiga yaitu, IAIN Dr. Arhanudin, M.Pd.I, yang mengupas tentang pendidilan kota. “Pentingnya mengembalikan pendidikan yang bermodalkan pendidikan organik dimana pendidikan melahirkan nilai-nilai lokal untuk dijadikan acuan serta diajarkan kepada peserta didik “ tutup Arhanudin pentolan Dosen IAIN Manado.(***)

Editor  : Saleh Nggiu
Layout : Didit

Komentar