Semangat Baru, Alaludin Direktur RSUD MM Dunda Limboto

A-TIMES,KABGOR – Direktur RSUD Dunda Limboto yang baru, Alaludin Lapananda, memiliki semangat baru dan gagasan-gagasan baru bagi peningkatan performance Rumah sakit ke depan.

Alaludin menjelaskan, segala bentuk gagasan, inovasi dan terobosan yang akan dijabarkan, kesemuanya merujuk pada perbaikan dan peningkatan kualitas layanan rumah sakit di satu sisi, namun di sisi yang lain juga disesuaikan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) atau diintegrasikan dengan kebijakan pemerintah daerah.

Dalam setiap institusi di manapun, menurut Alaludin, setiap program berawal dari perencanaan yang matang. Demikian pula, dalam konteks masa depan RSUD M.M.Dunda, terdapat 3 instrumen perencanaan, yakni perencanaan jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang.

Dalam perencanaan jangka pendek, meski terdapat beberapa aspek yang perlu ditingkatkan, namun prinsipnya tetap mempertahankan performance yang sudah ada. Dalam kerangka meningkatkan kualitas layanan Rumah Sakit, terdapat beberapa inovasi yang akan dilakukan ke depan, misalnya yang terkait dengan kenyamanan pasien dan keluarga pasien.

Berita Terkait:  Bupati Nelson Janji Perjuangkan Nasib Honorer Jadi PNS

Hal ini sangat berhubungan langsung dengan penataan ruang, taman dan infrastruktur Rumah Sakit yang benar-benar memunculkan kesan yang indah, ramah dan nyaman bagi pasien atau pengunjung.

Selain itu, masih terkait dengan program jangka pendek, Alaludin Lapananda ke depan akan menggagas “Terapi Literasi”, yakni program yang bertujuan untuk menyuguhkan informasi-informasi berharga terkait kesehatan, sehingga pasien atau pengunjung saat antri atau saat berada di rumah sakit. Selain mendapatkan pengetahuan tentang kesehatan, mereka juga tidak bosan atau jenuh. Selain itu, ke depan RSUD M.M Dunda akan menggagas terwujudnya “Zona Refresh”, yakni suatu kawasan atau ruang yang didesain

dan ditata sedemikian rupa yang memungkinkan keluarga pasien dapat beristrahat, merefresh otak dan pikirannya sejenak, sembari menikmati zona terbuka hijau yang memunculkan nuansa segar, nyaman dan teduh bagi pengunjung rumah sakit.

Selanjutnya untuk program jangka menengah, salah satu terobosan yang prospektif adalah Layanan eksekutif yang selama ini tidak ada di kabupaten.

Berita Terkait:  Desa Religi Bubohu Raih Juara Dua Pada ADWI 2021

Terkait program layanan yang komprehensif dan terintegrasi ini, Alaludin Lapananda menggambarkan, dalam sebuah gedung khusus seorang pasien stroke yang angka harapan hidupnya pendek dan sekarat, kalau masuk dalam gedung ini, dirawat satu-dua jam akan memiliki harapan hidup lagi, minimal sadar kembali.

Mengapa? Karena di dalam gedung ini, disiapkan dokter bedahnya, dokter penyakit dalam, dokter spesialis jantung dan sebagainya. Dengan pemusatan layanan yang komprehensif dan terintegrasi dalam satu gedung itu, maka pasien yang sekarat misalnya, tidak harus pindah dari ruang yang satu ke ruangan yang lain. “Di luar negeri, khususnya di Amerika Serikat konsep ini sudah berjalan” tandasnya.(***)

Editor   : Amrain Razak
Layout  : Didit
Sumber : Humas

Komentar