Mendagri Cemaskan Inflasi 2022,  Pangan Bitung Masih Aman, Namun Harga Beras di Sulut Butuh Intervensi  

A–TIMES,BITUNG—  Pemerintah pusat menaruh perhatian pergerakan harga barang pokok (bapok) di Kota Bitung.

Amatan Badan Pusat Statistik (BPS) tren harga sejumlah bapok condong bergerak naik.

Saat rapat koordinasi pengendalian inflasi secara virtual Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian meminta Wali Kota Bitung Maurits Mantiri dan jajaran Forkompinda Bitung jangan lengah.

“Sebulan terakhir kita mengalami kenaikan angka inflasi. Walaupun masih relatif landai, Angka masih di 5,95 %. Bukan untuk menakut-nakuti namun untuk antisipasi agar tidak terjadi krisis/ inflasi bukan hanya untuk pemerintah pusat tapi juga daerah,” tutur Tito melalui virtual Senin (31/10/2022)

Rapat dihadiri Kapolres  AKBP Alam Kusuma S. Irawan, Dandim 1310 Letkol Arm Yoki Efriandi, M.Han, Kajari Bitung Fauzal SH MH, kadis Sosial, kadis Pertanian, kadis Perdagangan, kaban Keuangan, kabag SDA, kabag Ekonomi, dan mewakili KPD terkait.

Tito mengingatkan agar pemkot jangan lengah. Belajar dari pengalaman beberapa negara Eropa terutama yang mengalami krisis dan inflasi yang sangat tinggi.

Setelah pemaparan Mendagri Tito, Mantiri dan lainnya menyimak penjelasan BPS Badan Pusat Statistik mengenai data perubahan harga komoditi.

Badan Pangan Nasional mengenai intervensi yang dilakukan Badan Pangan, serta dari Kementrian Perdagangan, tren barang yang sedang naik dan intervensi apa yg dilakukan menteri perdagangan), serta intervensi apa yg dilakukan menteri pertanian dan saran apa yang perlu dilakukan oleh daerah.
(Disampaikan pula data penyerapan anggaran dari daerah)

BPS pusat menjabarkan upaya mitigasi terkait kebijakan yang akan diambil, maka memerlukan data yang paling relevan.

“Kita mencoba mendeteksi perubahan harga yang ada di kabupaten kota. Jadi pantauan harga kita akan kita pantau untuk 20 komoditas terpilih dan kita sepakati,”kata Mantiri mengutip BPS.

Berita Terkait:  Wali Kota Minta Saber Pungli Bekerja

Kata BPS kenaikan harga beras pekan lalu ada 32 provinsi menyumbang kenaikan harga. Kemudian minyak goreng di 32 provinsi dan gula pasir 29 provinsi
Harga pangan dan minyak goreng menjadi penyumbang kenaikan harga di kabupaten/kota. Trend ini ikut terjadi di beras, gula pasir, dan telur ayam ras.

“Perlu diperhatikan pelaporan upaya penanganan inflasi daerah. Harga kedelai dan tempe serta tahu mentah juga perlu diperhatikan perkembangan harga di daerah,”katanya.

Rapat koordinasi (rakor) secar virtual Pengendalian Inflasi yang dipimpin Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian sangat serius disimak Wali Kota Bitung Maurits Mantiri, Senin (31/10)

Hasil pantauan Badan Pangan Nasional di daerah-daerah trend harga beras premium ada yang melebihi HET atau naik di atas rata rata 5%. Salah satu yang condong merah adalah Sulut. Kalau Kota Bitung harga beras masih hijau.

Kalau trend merah maka perlu melakukan intervensi. Lakukan operasi pasar dan bazaar pangan murah.

“Tapi harga beras medium Kota Bitung masuk kuning alias rata-rata maka perlu diintervensi,”kata Mantiri,

Kemudian harga cabai rawit merah dan daging, ayam ras serta telur ayam Ras, Kota Bitung masih arena hijau.

Pemkot Bitung diminta waspadai benar distribusi pangan bisa berjalan baik. Apalagi di depan akan ada momen natal dan tahun baru. Trend permintaan pasti sangat tinggi sampai dengan nataru. Pemerintah harus memiliki cadangan pangan sesuai dengan Perpres.

“Perlu diwaspadai kenaikan beras dan kedelai. Perlu adanya sistem informasi harga pangan yang terintegrasi. Terdapat 5 komoditas tambahan dalam 20 wajib  BPS. Udang, tahu mentah, pisang, susu bubuk balita, dan jeruk,”kata Mendagri.

Berita Terkait:  Resmikan Tol Manado-Bitung, Presiden Optimis PE Bakal Lebih Baik

Meski Inflasi di Indonesia masih di bawah 6%. Strategi yang dilakukan kementan adalah peningkatan produksi pangan (cabai, bawang merah, kedelai, gula tebu, dan daging sapi), pengembangan pangan substitusi impor (gandum, gula tebu, dan daging sapi) dan peningkatan ekspor (sarang burung walet, porang, ayam, dan telur).

Polri diminta melakukan langkah-langkah extra effort dalam rangka stabilisasi harga agar tidak terjadi inflasi. Ada tujuh poin tugas polisi.

 

  1. Monitoring dan pemetaan pangan; 2. Pengawasan produksi pangan dari produsen hingga end user; 3.Pengawasan rangkaian importasi komoditi pangan dan realisasinya; 4. Pemetaan hambatan distribusi; 5. Menjaga keseimbangan distribusi pangan; 6. Pengendalian harga pangan bersama stakeholder; 7. Penegakan hukum yang bersifat ultimatum remedium.

Untuk keseluruhan kata Tito, sampai saat ini stok kebutuhan pokok beras masih aman. Gula masih aman; dan lainnya.

“Kepala daerah mohon bekerja sama dengan pihak terkait dalam hal ini. Lakukan rapat seminggu sekali agar paham masalah ini dan bisa melakukan intervensi secara detil. Agar minggu depan bisa melakukan update lagi dan kita semakin membaik dan semoga inflasi di Indonesia ini semakin terkendali,”tandasnya.

Selesai Rakor (virtual) Mantiri mengarahkan untuk penerapan di Kota Bitung dengan memaksimalkan peran Forkopimda plus yang masuk dalam TPID Kota Bitung, terutama dalam program pengendalian seperti Pasar Murah dan lain lain. Serta dibuat grafik per item secara detail mengenai komoditi yang ada. ” intinya mari kita bekerja keras mengatasi laju inflasi,” tandas Karnavian.(lyp)

Komentar