Dana Sedikit, Masalah Sosial di Manado Banyak

A-TIMES.ID, MANADO – Beberapa perangkat daerah digilir oleh Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kota Manado dalam pembahasan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD 2020. Salah satunya Dinas Pemberdayaan Perempuan da Perlindungan Anak (DP3A) Kota Manado. Rabu (16/6), Anggota Banggar

Jeane Laluyan memberikan masukan terhadap dinas tersebut. “Kita sudah tahu bahwa banyak dana yang diturunkan ke Dinas Pendidikan dan Dinas Sosial. Tapi tak tertentu langsung ke anak-anak dan juga pemberdayaan perempuan,” ungkap Laluyan.

Dia pun mengusulkan agar berpikir bahwa jangan jadi perempuan itu adalah hal gampang.

“Jadi, baiknya dana untuk perempuan dan anak dialokasikan langsung ke Dinas ini. Sebab, saya mengkritisi Dinas Pendidikan bahwa di tempat saya banyak anak-anak putus sekolah. Artinya dikeluarkan dari sekolah untuk kategori anak nakal, banyak bolos atau kenakalan lainnya. Saya bertanya ke Dinas Pendidikan, apa yang harus dilakukan? Apakah anak-anak itu dibiarkan seperti itu? Itulah yang menyebabkan naiknya tingkat kejahatan di kota kita. Karena mereka tak tau berbuat apa,” terangnya.

Berita Terkait:  Warga Muslim Singkil Keluhkan Layanan Air Bersih

Untuk itu, dirinya menyarankan baiknya Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak fokus saja pada perempuan dan anak.

“Karena mungkin di Dinas Pendidikan tidak terfokus di situ,” ucapnya.

Berita Terkait:  Bunda PAUD Maksimalkan Kompetensi Pendidik

Senada dikatakan Anggota Banggar Jean Sumilat. Menurutnya, sebenarnya masalah perempuan dan anak di Manado salah satunya dikarenakan anggaran yang ditata di Dinas tersebut sedikit.

“Mereka ini masuk di semua lini. Banyak sekali masalah sosial yang dihadapi oleh perempuan dan anak. Sebagai negara yang berkembang, ini menjadi masalah utama. Kami sarankan agar fokuskan pada masalah yang timbul,” pungkasnya. (***)

Editor: Amrain Razak
Layout: Syamsudin Hasan
Sumber: Harimanado

Komentar